Hari
ini kita berkesempatan terlahir sebagai manusia dan mendengar Buddha Dharma,
terlahir pada era modern dimana ilmu dan teknologi berkembang pesat, andaikata
seorang praktisi yang hidup pada era begini, tidak dihanyutkan oleh nafsu
keinginan materi, ambisi untuk terkenal, andaikata setelah mendengar Ajaran
Buddha (Ajaran Sukhavati), dia dapat menerima, meyakini dan mengamalkannya,
maka dalam satu masa kehidupan ini dia dapat memperoleh pembebasan.
Begitu
terbebas maka selamanya dia akan terselamatkan, bukan hanya berhasil keluar
dari enam alam tumimbal lahir bahkan juga telah melampaui Dasa Dharmadhatu.
Inilah hal yang paling bernilai dari terlahir sebagai manusia, dan pada
kelahiran kali ini, kita telah memperolehnya, lima ribu kalpa baru bertemu satu
kali saja, pada kelahiran kali ini kita telah berhasil mendapatkannya, maka itu
kita mesti menggenggam erat Buddha Dharma, menggenggam erat Pintu Dharma Aliran
Sukhavati, oleh karena ini merupakan satu-satunya pintu keluar.
Sedangkan
pintu Dharma lainnya, tidak ada yang boleh membawa serta karma, mesti
memutuskan klesa (kekotoran batin) barulah bisa mencapai KeBodhian, jadi
satu-satunya yang tidak perlu memutuskan klesa hanyalah Pintu Dharma Aliran
Sukhavati, yang boleh membawa serta karma terlahir di Alam Sukhavati, sampai di
Alam Sukhavati adalah sama dengan mencapai KeBodhian tertinggi yang tiada
taranya. Semua ini sudah diungkapkan dengan jelas di dalam sutra ini (Sutra
Usia Tanpa Batas), kita mesti meyakininya.
Lantas
kenapa kita malah tidak percaya? Oleh karena kita sudah terbiasa membohongi
orang lain, berkata tapi tidak bertanggungjawab, maka itu mengira bahwa Buddha
juga membohongi kita. Ini
merupakan pemikiran yang salah besar!
Kita
adalah orang awam, masih memiliki tabiat enam alam tumimbal lahir, tabiat yang
begitu berat, menipu orang lain sudah jadi kebiasaan, sehingga mengira bahwa
Buddha dan Bodhisattva adalah serupa, suka berbohong.
Kita harus menyadari para insan mulia tidak tega
mengelabui diri kita, apalagi seorang Suciwan, para Buddha dan Bodhisattva,
mana ada alasan untuk mengelabui kita?
Hati kita ini penuh keegoisan, cuma tahu
mementingkan diri sendiri, setiap saat selalu memikirkan ketenaran dan
keuntungan buat diri sendiri, sedangkan Buddha dan Bodhisattva takkan memiliki
niat pikiran sedemikian rupa, setiap butir niat pikiran Mereka adalah
senantiasa membantu semua makhluk untuk keluar dari penderitaan dan memperoleh
kebahagiaan, menjauhi penderitaan yang sesungguhnya dan mendapatkan kebahagiaan
yang sesungguhnya.
Apa yang dimaksud dengan penderitaan yang
sesungguhnya? Enam alam tumimbal lahir adalah penderitaan yang sesungguhnya,
kebahagiaan yang sesungguhnya adalah mencapai KeBodhian tertinggi,
menyempurnakan KeBuddhaan.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 10 Juli 2016
我們今天得人身,聞佛法,生在科學技術發達的這個大時代,科技帶給我們的社會,我們親眼看到、親耳聞到了,如果警覺性高,不被物欲、高名厚利所迷,如果他聞到佛法他真相信,他真幹,這一生可以脫離。這一脫離,永遠脫離,不但是六道,脫離六道輪迴,脫離十法界。這是得人身最寶貴的一樁事情,我們這一生得到了,五千大劫才碰到一次,我們這一次居然碰到,要不能把佛法抓住,不能把淨宗法門掌握住,只有這一門能出去。其他法門雖多,沒有帶業的,都要斷煩惱證菩提,唯獨這一門不需要斷煩惱,可以帶業往生,生到極樂世界等於證得無上菩提。這經上講得清楚,我們要相信。
我們為什麼不相信?我們常常騙人,說話不負責任,大概佛也是騙我們。想錯了,錯得太離譜!我們是凡夫,有六道輪迴的習氣,習氣很重,欺騙別人成習慣,誤會佛與菩薩也像我們一樣常常說騙話,這個機會很容易當面錯過。我們一定要知道,世間真正聖賢,再降一等,君子,都不忍心欺騙別人,何況大聖大賢,何況諸佛菩薩,哪有欺騙人的道理?我們的心自私自利,念念沒有把自己的名利忘掉,諸佛菩薩沒有這個念頭,他們起心動念都是幫助眾生離苦得樂,離究竟苦,得究竟樂。究竟苦是什麼?是六道輪迴,這究竟苦;究竟樂就是一生證得無上菩提,證得圓滿的佛果,這究竟樂。
文摘恭錄 —二零一四淨土大經科註 (第三四九集) 2016/7/10
Apabila memiliki kemampuan, kebijaksanaan,
kesehatan, maka bantulah masyarakat ini. Cara untuk membantu para makhluk, tak
lain adalah meniru para suciwan. Sejak jaman dulu hingga sekarang, para insan
suci dan bijak tidak melibatkan diri dalam politik, tidak mendambakan
kedudukan, tidak berbisnis, mereka tidak memikirkan harta kekayaan, jadi cara
apa yang mereka gunakan untuk membantu masyarakat ini? Mereka bergerak dalam
bidang pendidikan (budi pekerti), pendidikan merupakan jasa kebajikan yang
paling besar.
Lihatlah di seluruh dunia, para pakar filosofi,
pakar pendidikan, mereka semua bergerak dalam bidang pendidikan. Maka itu kami
jadi memahami bahwa pendidikan (budi pekerti) merupakan jasa kebajikan yang
sesungguhnya. Mengapa demikian?
Mendidik dan menasehati orang lain, namun apabila
diri sendiri tidak mengamalkannya, tentunya merasa malu. Saya mendidik orang
lain agar bisa mengamalkannya, saya sendiri juga harus berupaya bisa
mengamalkannya. Bila diri sendiri tidak sanggup mengamalkannya, tetapi malah
menasehati orang lain, maka diri sendiri pasti merasa tidak nyaman.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 10 Juli 2016
有能力、有智慧、有體力,多幫助這個社會。幫助眾生最好的方法,聖人所用的,這個世界上,古今中外大聖大賢,他們不搞政治,不需要地位,他們不做生意,不搞企業,他不想發財,他幹什麼?他教學,教學是一切積累功德裡面第一大功德。
你再看看全世界所有這些大哲學家、大宗教家,他們幾乎全都是搞教育。於是我們就體會到,教育是真實功德。為什麼?教人,勸人,自己要做不到就不好意思。我教人做,我自己怎麼也得認真努力去做去。自己沒有做到的勸別人,自己很難堪。
文摘恭錄 —二零一四淨土大經科註 (第三四九集) 2016/7/10
Praktisi Aliran Sukhavati, ketika Enam landasan
indria (mata, telinga, hidung, lidah, jasmani dan pikiran) mengadakan kontak
dengan Enam kondisi luar (rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk
pikiran), menyadarinya namun takkan menaruhnya di dalam hati.
(Mata melihat rupa, Telinga mendengar suara, Hidung
mencium bau-bauan, lidah mengecap rasa, Jasmani merasakan sentuhan, Pikiran
timbul bentuk-bentuk pikiran)
Bila ditaruh di hati maka anda telah dikotorinya,
dirintanginya. Di hati cuma boleh ada sepatah Amituofo, ini sangat penting.
Kapan saja dan di mana saja, bila dapat melakukan sampai tahap saat tidur pulas
pun masih melafal Amituofo, maka ketrampilan anda telah mahir. Saat tidur pulas
pun masih melafal Amituofo, melafal berkesinambungan tak terputus.
Segala sesuatu yang berada di luar diri, melihat
dan menyadarinya dengan jelas, namun takkan taruh di hati, suara di luar juga
terdengar jelas, namun juga takkan taruh di hati, ketika enam akar mengadakan
kontak dengan enam kondisi luar, mengerti dan menyadarinya dengan jelas, ini
adalah kebijaksanaan, tak tergoyahkan adalah samadhi, yakni samadhi pelafalan
Amituofo. Ini bagus! Ini dapat mencapai KeBuddhaan.
Apabila tidak sanggup melakukan hal sedemikian
rupa, maka untuk berhasil adalah hal yang sulit, kehidupan kali ini tidak ada
jaminannya. Mestilah dipahami bahwa ketrampilan melatih diri itu adalah ketika
enam akar mengadakan kontak dengan enam kondisi luar, takkan tergoyahkan,
menyadari namun takkan menaruh dalam hati, takkan timbul niat pikiran, takkan
membeda-bedakan dan melekat, hebat! Inilah Jalan KeBuddhaan, tiada satupun yang
takkan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.
Paling tidak, kita harus bisa tidak melekat, takkan
merasa diri sendiri lah yang paling benar, takkan melekat pada penafsiran
sendiri, ini adalah dosa. Mengapa demikian? Oleh karena penafsiran sendiri
masih mengandung keuntungan dan kerugian, apa yang menguntungkan diriku sendiri
maka inilah yang harus diperoleh, apa yang merugikan diriku maka harus
dihindari, di dalam penafsiran sendiri masih ada niat pikiran sedemikian rupa.
Niat pikiran semacam ini adalah niat pikiran orang
awam, niat pikiran dalam enam alam tumimbal lahir, merupakan masalah besar.
Kita harus memutuskan akar tumimbal lahir, yakni melepaskan kemelekatan, dalam
segala hal takkan melekat, tiada satupun hal yang tidak baik, semuanya adalah
baik.
Sepanjang hidup takkan bermusuhan dengan orang
lain, permusuhan hanya bisa terjalin oleh dua pihak, dia menfitnahku, namun
saya takkan menfitnahnya; dia mencelakaiku, namun saya takkan mencelakainya;
dia menjelek-jelekkan diriku, saya memuji dirinya, maka permusuhan takkan bisa
terjalin, pada masa kelahiran berikutnya, dia takkan berhasil mencari diriku
lagi.
Bila sebaliknya, saya mendendam-nya, maka setiap
kelahiran akan bertemu lagi dan balas dendam, berputar di dalam lingkaran enam
alam tumimbal lahir dan tidak bisa keluar, benih kebencian yang ditanam di
gudang kesadaran (Alaya-vijnana) akan muncul dengan sendirinya.
Ini bukan masalah kecil, ini adalah persoalan
besar. Apabila manusia ingin bahagia sepanjang hidupnya, maka tidak boleh
menjalin permusuhan, karena dengan adanya permusuhan maka anda takkan merasa
leluasa.
Bagaimana mengurai jalinan permusuhan itu? Yakni
menghapusnya di dalam hati. Dia masih ada kebencian, itu adalah urusannya, yang
penting dalam diriku sudah tidak ada lagi, dia ada kesusahan dan petaka, namun
saya tidak ada kesusahan dan petaka, senantiasa merasa bebas dan leluasa.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 10 Juli 2016
淨宗是你六根接觸六塵境界清清楚楚、明明瞭瞭,但是都不能放在心上。放在心上你就被染污,你就被蒙蔽、被障礙了。心上只有一句阿彌陀佛,這重要。一切時一切處,能夠做到晚上睡覺還在念佛,那就功夫成熟了,睡眠還在念佛,他念佛不斷。外面一切看清楚,不放在心上,聽清楚,也不放在心上,六根接觸六塵境界清清楚楚、明明瞭瞭是智慧,如如不動是禪定,就是念佛三昧。這好!這能成無上道。如果不能這樣用功,成就就很難,這一生不保險。要能懂得我的功夫是六根在六塵境界上如如不動,清楚明瞭,沒有起心動念,沒有分別執著,高!這就是無上道,沒有一個不往生。
至少我們要做到不執著,絕不自以為是,絕不自作主張,我們今天一般講,不要用主觀,要用客觀。主觀是以自己為主,那就是一身的罪孽。為什麼?它裡頭有利害,利我要得到,害我要避免,他有這個念頭。這個念頭不好,這個念頭是凡夫的念頭,就是六道輪迴的念頭,很麻煩。不能搞六道輪迴,要把六道輪迴放下,就是六根接觸六塵境界,要把執著放下,一切都不執著,沒有一樣不好,樣樣都好。一個人一生在這個世間,不跟人結怨,結怨都是雙方的,他冤枉我,我不冤枉他;他害我,我不害他;他毀謗我,我讚歎他,這個怨就結不上,想結也結不上,來生投胎他找不到我。如果我對他有怨恨,他對我也有怨恨,冤冤相報,就會碰到,生生世世在哪一個時代出現,都能夠想到過去,都受到阿賴耶識的影響。這些不是小事,是大事。人要想一生幸福圓滿,不能結怨,有冤仇你就不圓滿,你就不自在了。怨怎樣除掉?從自己內心除掉,他有,不管他,是他的事情,我沒有就好,他有苦有難,我沒有苦沒有難,這就自在。
文摘恭錄 —二零一四淨土大經科註 (第三四九集) 2016/7/10