Tempo dulu ketika saya baru belajar Ajaran Buddha,
Master Zhang Jia mengajariku bahwa untuk menjadi kaya itu tidak sulit, dengan
melakukan Amisa Dana (dana materi) maka anda bisa mewujudkannya; bila ingin
memperoleh kecerdasan dan kebijaksanaan juga tidak sulit, cukup dengan
melakukan Dharma Dana; ingin memohon usia panjang, dapat diperoleh dengan Abhaya
Dana (menghilangkan ketakutan di hati makhluk hidup).
Pahala semua makhluk di dunia ini tak terpisahkan
dari Hukum Sebab Akibat. Apa yang ada di dalam garis kehidupan, contohnya harta
kekayaan, maka takkan hilang. Misalnya anda ditimpa bencana, rumah habis
dilalap si jago merah, atau hanyut terbawa banjir, sehingga harta benda anda
sudah ludes, tetapi di dalam garis hidup anda masih ada harta kekayaan,
sehingga 3 atau 5 tahun kemudian anda kembali menjadi kaya.
Mengapa bisa demikian? Oleh karena apa yang ada di
dalam garis hidup pasti takkan hilang, sebaliknya apa yang tidak ada dalam
garis hidup, janganlah dipaksakan untuk memilikinya, karena mustahil bisa
menikmatinya, meskipun anda memaksakan diri mendapatkannya, namun di satu sisi
anda berhasil memperolehnya, namun di sisi lainnya anda telah kehilangan.
Buddha Sakyamuni mengajari kita untuk melatih Amisa
Dana, Dharma Dana dan Abhaya Dana, kami serius mengamalkannya, buah akibat yang
diperoleh juga tidak semu, hasilnya telah berbuah. Sang Buddha tidak mengelabui
kami, guruku (Master Zhang Jia) juga tidak menipu kami, ini adalah nyata
adanya.
Manusia di dunia ini, andaikata bisa memahami
kebenaran ini, maka kebahagiaan ada di depan mata. Mengapa demikian? Oleh
karena dia tidak mempunyai kekhawatiran, kecemasan, takkan ada keinginan
memiliki dan takut kehilangan, segala niat pikiran, ucapan dan tindakannya
adalah ditujukan untuk menimbun pahala dan kebijaksanaan.
Maka itu walaupun harta kekayaan, ceramah Dharma
dan usianya telah habis, apakah dia akan merasa risau? Tidak, dia akan
senantiasa berbahagia. Mengapa demikian? Oleh karena dia telah memperoleh
seluruh yang muncul di segala ruang dan waktu.
Lantas apakah manusia di dunia ini bisa
memperolehnya? Bisa, asalkan anda memperhatikan dengan seksama, tidak ragu dan
tidak sesat, tidak goyah, maka anda dapat melihatnya dengan jelas, memahaminya
dengan benar.
Insan yang mempunyai pahala maka ada pahalanya,
sebaliknya orang yang tidak memiliki pahala maka pahalanya tidak ada. Mengapa
demikian? Walaupun dia mempunyai harta kekayaan, kebijaksanaan dan umur
panjang, tetapi dia masih begitu risau, ingin memiliki dan takut kehilangan,
hatinya masih gelisah.
Kerja keras dan banting tulang bukanlah penampilan
orang yang punya pahala, insan berberkah hatinya begitu bebas, tidak ada hal
yang membuatnya khawatir, yakni tidak ada hal yang membuatnya tidak bisa
berpikir lapang. Dia mampu melepaskan segala beban pikiran, tidak ada yang
membuatnya cemas dan gelisah, baik masalah duniawi maupun non duniawi, juga
dapat dipandangnya dengan jelas, dipahami dengan benar, segala sesuatu yang
dipikirkan dan dilihatnya adalah terjalin dengan Buddha Dharma, memperoleh
pembebasan besar.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 7 September 2016
早年我初學佛的時候,章嘉大師教我,想發財不難,修財布施你就得到;想聰明智慧也不難,修法布施得聰明智慧;求長壽也不難,修無畏布施。世間所有一切眾生,他們的福報總離不開這個因果報應。命裡頭有,有這個財富,丟不掉。或者有大災難,房子被火燒了,大水漂了,你的財富完全沒有了,可是你命裡頭有,這個漂走了,過上三年五載你又發了。為什麼?命裡有時終須有,命裡沒有不能強求,求不到,這邊得到,那邊就丟掉了。
佛教給我們,我們真幹,修財布施、修法布施、修無畏布施,果報真的不是假的,真現前了。佛沒騙我們,老師沒騙我們,是真的不是假的。世間人如果對這個道理搞明白、搞清楚了,他的快樂就現前。為什麼?他沒有憂慮,他沒有牽掛,他沒有得失,起心動念、言語造作都在累積智慧福報。所以他的財、他的法,甚至於他的壽命,丟盡了,他有沒有憂慮?沒有,他有快樂。為什麼?一切時處所現前的他全得到。
世間人能不能看到?能,只要你細心,你不迷惑、你不顛倒,你就看得清清楚楚、明明白白。有福報的人就是有福,沒有福報的人就是沒福。為什麼?他縱然有財富、有智慧、有長壽,他還有憂慮,他還患得患失,他還操心。操勞不是有福的樣子,有福的人心裡自在,沒有操心的事情,也就是俗話說,沒有想不開的事情。他統統想開了,他沒有牽掛、沒有顧慮,世出世間法看得清清楚楚、明明白白,所想的、所看的與佛法全都相應,得大自在。
文摘恭錄 — 二O一四淨土大經科註 (第三六九集) 2016/9/7