Sutra
masuk ke Tiongkok diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin, apakah hasil terjemahan
tersebut akan ada kesalahan? Mulanya kami juga meragukannya, bagaimana kalau
ada kesalahan? Tidak ada Arahat yang datang membetulkannya buat kita.
Kemudian
saya menanyakan hal ini kepada Upasaka Li Bing-nan, guru berkata padaku, Sutra
Buddha tersebar hingga ke Tiongkok, para penerjemah yang ikut terlibat dalam
pekerjaan terjemahan, tingkatan yang paling rendah, paling tidak, telah
mencapai tingkatan kesucian Anagami, jadi setelah mencapai tingkatan kesucian
Anagami barulah boleh ikut terlibat dalam pekerjaan menerjemahkan sutra. Di
atas tingkatan Anagami adalah Arahat.
Maka
itu Guru Li memberitahu padaku, Mereka yang berada di aula pengerjaan
terjemahan sutra adalah jelmaan para Bodhisattva dan Arahat, bukan manusia
awam. Kami percaya perkataan guru bukan kebohongan, mengapa demikian? Insan
tempo dulu masih memiliki etika moral, berbakti pada ayahbunda dan menghormati
guru, barulah dapat menggugah para insan suci lahir ke dunia.
Sebaliknya,
apabila tidak memiliki bakti pada ayahbunda, juga tidak memiliki hormat pada
guru, maka para insan suci takkan datang ke dunia ini, oleh karena meskipun
datang juga tiada gunanya.
Maka
itu Sutra Usia Tanpa Batas yang dihimpun oleh Upasaka Xia Lian-ju, sungguh
tidak mudah, yang dirangkum dari lima versi terjemahan, setiap aksara, kata dan
kalimat, tidak ada yang berani diubah, merupakan teks asli yang tercantum di
dalam lima versi terjemahan, ini disebut sebagai sutra sejati.
Sutra
diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin memiliki alasan yang kuat, apabila tidak
diterjemahkan, maka sejak awal Ajaran Buddha di Tiongkok telah sirna, kala itu,
insan suci jaman dulu mengetahui bahwa Ajaran Buddha di Tiongkok hanya bisa
bertahan seratus atau dua ratus tahun kemudian, takkan ada orang yang mampu
mempelajarinya lagi.
Bahasa
Mandarin merupakan perantara yang terbaik, menerjemahkan sutra ke dalam Bahasa
Mandarin merupakan hal yang tepat dan benar, lantas bagaimana dengan Sutra
Sanskrit nya? Para praktisi senior pasti menggunakan Bahasa Mandarin untuk
menggantikan Bahasa Sansekerta, mengapa demikian? Oleh karena Bahasa Mandarin
bagus, aksara mandarin menunjuk pada makna dan bukan pada fonetik, aksara
mandarin melampaui segala ruang dan waktu, inilah alasannya.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1
Januari 2016
經典在中國翻成中文,有沒有把意思翻錯?我們都懷疑;錯了怎麼辦?沒有阿羅漢給我們糾正。我把這樁事情向李老師請教,老師告訴我,佛經傳到中國,參加翻譯的人(主要參加翻譯的人),最低的程度是阿那含,小乘證得三果才能參加譯場,比阿那含高的是阿羅漢、菩薩。所以老師告訴我,譯場裡頭那些人都是菩薩、阿羅漢再來的,不是凡夫。我們相信老師的話不是妄語,不是欺騙我們,為什麼?那個時候的人有德行,孝親尊師,所以才感動聖賢降世。如果對老師、對父母沒有孝敬,對老師不尊重,不來,來了沒用。所以夏蓮居的會集不簡單,五種原譯本裡頭,原譯本那就是當年所翻的,所謂聖賢所翻,現在把它會集,字字句句,一個字都不敢改動,都是五種原譯本的原文;換句話說,那叫真經。經典翻成中文是大有道理,如果不翻譯的話,佛教在中國就滅掉了,當時的人知道,傳個一、二百年就沒有人能夠學了。中國的文字是最好的載體,翻成中文是對的、正確的;梵文原本呢?原本就可以不要了。你說那些大德、那些高人,肯定用中文經典代替梵文,為什麼?中文的文字好,它表意的,它不是表音的,它超越時間、超越空間,是這麼個道理。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第二九六集) 2016/1/1