Apa
yang dimaksud dengan kejujuran? Di dalam sutra ada dijelaskan, secara sederhana
dikatakan sebagai tidak mengelabui diri sendiri. Bila anda telah berhasil
melakukannya, yakni tidak menipu diri sendiri, maka inilah yang disebut dengan
kejujuran.
Pada
umumnya, manusia pasti terlebih dahulu mengelabui dirinya sendiri barulah
kemudian membohongi orang lain, sedangkan insan yang tidak menipu dirinya
sendiri, maka dia juga takkan memperdayai orang lain.
Saat
kini di dunia ini, insan jujur dan tulus semakin sedikit jumlahnya, mengapa
demikian? Oleh karena sepanjang hidupnya, dia belum pernah berjumpa dengan
orang jujur, juga belum pernah mendengar istilah “jujur”, tidak ada pula yang
mengajarinya tentang sepatah kata “jujur”.
Apa
yang diajari dalam masyarakat era kini? Yakni mengajari anda bagaimana cara
memperdayai orang lain, sudah menipu juga tidak melanggar hukum, hebat. Anda
begitu hebat, hukum di dunia ini tidak mampu menjerat dirimu, tetapi setelah
mati, setan dan malaikat takkan mengampuni-mu. Ini adalah Hukum Karma.
Dan
lagi, Alaya-vijnana juga takkan melepaskan dirimu. Alaya-vijnana adalah hati
khayalmu, seluruh perbuatanmu, baik yang dilakukan melalui tubuh jasmani,
ucapan dan pikiran, akan direkam di dalam Alaya-vijnana (gudang kesadaran),
ibarat lemari penyimpanan arsip, semua catatan perbuatan anda tersimpan di
dalamnya.
Saat
menjelang ajal, seluruh hal ini akan muncul keluar, ini adalah bukti, apakah perbuatan
anda itu baik atau jahat, Raja Yama akan menuruti seluruh bukti-bukti ini,
membuat keputusan ke alam mana anda akan bertumimbal lahir di roda samsara,
sedikitpun takkan ada kesilapan, kita tidak boleh tidak memahaminya.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6
Januari 2016
誠什麼意思?經裡頭有說明,說一個很簡單的,不自欺。你真正能做到不欺騙自己,這是誠。人一定是先欺騙自己,再欺騙別人,不欺騙自己的人肯定不會欺騙別人,誠。現在這個世間真誠的人少了,為什麼?他在一生當中沒有見到過、沒有聽到過,沒人教他。現在社會教什麼?都是教你怎麼騙人,騙人還不犯罪,高明。世間罪你不犯,你有本事走法律的漏洞,很高明,可是死了之後鬼神不饒你,這就是因果了。還有,阿賴耶不饒你。阿賴耶是你的妄心,你所造的一切惡業,連不善的念頭,阿賴耶裡面都有記錄,好像資料庫一樣,檔案都在那裡頭,到你命終的時候,這個東西統統現前,證據,你是善還是惡,閻羅王根據這個把你分到六道哪一道去,一點都不會發生錯誤,我們不能不知道。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第二九九集) 2016/1/6
Kita
mengatakan “menimbun jasa kebajikan”, memupuk jasa besar, mengumpulkan
kebajikan besar, harus ke mana untuk melakukannya? Ini dikarenakan anda tidak
tahu bahwa melafal Amituofo, membangkitkan keyakinan dan tekad melafal
Amituofo, inilah yang disebut dengan memupuk jasa besar, mengumpulkan kebajikan
besar.
Ingin
menimbun jasa kebajikan besar, tetapi tidak tahu bagaimana cara melakukannya,
makanya memberitahu padamu bahwa melafal Amituofo inilah merupakan cara
menimbun jasa kebajikan besar, tetapi anda malah selalu melupakannya, begitu
lafalan Amituofo terputus, anda berkhayal lagi. Inilah yang disebut di dalam
sutra sebagai “insan yang sungguh memprihatinkan”.
Buddha
dan Bodhisattva yang melihat kondisi ini jadi amat bersedih hati, juga amat
menyesalkan hal ini, sungguh patut disayangkan. Apa alasannya? Membaca sutra
namun akarnya tak mendalam, keyakinan dan tekad tidak menyeluruh.
Tidak
bisa pula dikatakan anda tidak memiliki keyakinan dan tekad, namun meskipun
memiliki keyakinan dan tekad, tetapi selalu saja ditaklukkan oleh klesa
(kekotoran batin) dan anda dirintangi olehnya. Sehingga keyakinan dan tekad
anda jadi maju mundur terus, majunya sedikit dan mundurnya lebih banyak.
Ini
tidak boleh diremehkan, ini bukan persoalan sepele, ini adalah masalah berat
dan besar, mengapa demikian? Terlahir ke Alam Sukhavati merupakan pencapaian
KeBuddhaan hanya dalam satu kali kelahiran, para Bodhisattva di sepuluh penjuru
alam juga salut padamu, anda telah berhasil mencapai kesempurnaan.
Namun
sayangnya setelah anda menemukan Jalan ini, malah ditaklukkan klesa (kekotoran
batin) mu, putus-putus dan sambung-sambung melulu, akhirnya gagal meraih
keberhasilan, sungguh disayangkan, satu masa kelahiran ini jadi terlewatkan
sia-sia.
Pada
masa kelahiran mendatang, tidak tahu sampai masa kehidupan yang mana, sampai
pada kalpa yang mana, barulah anda berjodoh bertemu lagi dengan Ajaran
Sukhavati, menurutmu, bukankah ini sungguh disayangkan?
Jadi
apa yang yang harus kita lakukan saat kini? Caranya hanya satu, yakni perbanyak
membaca sutra (Sutra Usia Tanpa Batas), setelah banyak membaca sutra, barulah
bisa memahaminya dengan benar, setelah memahaminya dengan benar, barulah takkan
putus-putus dan sambung-sambung lagi.
Putus-putus
dan sambung-sambung lagi, ini dikarenakan tidak memahami makna sutra dengan
benar, sehingga selalu muncul keraguan, terhadap dunia ini masih begitu
mendambakan, keyakinan tidak menyeluruh, tekad tidak bulat, inilah penyakit
batinnya.
Mendengar
ceramah juga hal yang bagus, setiap hari tak pernah terputus mendengar ceramah.
Sekarang ceramah Dharma sudah dijadikan dalam kepingan DVD yang leluasa dibawa
ke mana-mana, setiap saat dan di mana saja juga bisa mendengarnya tanpa
terputus. Di tempat keramaian, kita bisa menggunakan earphone, dengan demikian
takkan mengganggu kenyamanan orang lain. Kemajuan teknologi merupakan media
yang bagus, kita harus bisa menggunakannya.
Bagaimana
caranya untuk membalas budi Buddha? Yakni dengan melafal Amituofo. Mengapa
demikian? Oleh karena Buddha hanya mempunyai sebuah harapan pada diri kita
semua, dengan terlahir ke Alam Sukhavati berarti telah menwujudkan harapan
Buddha pada diri kita, pulang kembali ke pangkuan Buddha, takkan meninggalkan
Buddha lagi dan mengikutiNya belajar baik-baik, pasti di bawah satu persamuan
Dharma Buddha, kita berhasil mencapai penerangan sempurna.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6
Januari 2016
我們講積功累德,積大功、累大德,到哪裡去做?是因為自己不知道,念阿彌陀佛名號,信願持名,就是積大功,就是積大德。想積功累德,不知道怎麼做,告訴你念佛就是積功累德,常常忘掉了,這句佛號斷了,又打妄想去了,這是經上所說的「可憐憫者」,佛菩薩看到這個現象也很難過、很惋惜,可惜了。什麼原因?讀經的根不深,信願不懇切。不能說你沒有信、沒有願,有信有願,可是信願常常會被煩惱習氣障礙住,讓你的信願是斷斷續續,可能斷的時間長,想起來時間很短。這一點不能疏忽,這不是小事,是大事。為什麼是大事?往生極樂世界是一生證得究竟圓滿的無上菩提,十方世界菩薩都羨慕,你得到了。但是得到了,敵不過煩惱,斷斷續續,最後不能成就,多可惜,這一生空過了。來生後世,不知道哪一年、哪一劫你才再遇到,你想這個多可惜。怎麼補救?補救唯一的方法就是多念經,經念多了,明白了,真明白就不會斷了。斷斷續續的就是搞不清楚,我這個信裡頭有懷疑,願裡頭對這個世界還有留戀,願不切,信不真,出這個毛病。聽經也是好事,天天不斷聽經。現在講經都做成光碟、都做成隨身聽,時時刻刻放在心上不中斷。大眾之下我們用耳機,我聽得到,別人聽不到,我不干擾別人,別人也不干擾我。科學工具也有很好的,我們要會用。這也是知具報德益,具足至德。「獲得大利,今可為報謝佛恩之身也」。怎麼報佛恩?念佛往生是真報佛恩。為什麼?佛對我的願望就這一個,我做到了,滿佛的願望,回到佛的身邊,不離開佛學習,決定在佛的這一會之下,定成正覺。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第二九九集) 2016/1/6
Metode
pengajaran orang Tiongkok jaman dulu adalah, “Membaca kitab ribuan kali,
maknanya akan dipahami dengan sendirinya”. Apakah makna dari sebuah kitab itu
diajari oleh guru? Bukan. Jadi bagaimana cara memahami maknanya? Diri sendiri
yang tercerahkan.
Meskipun
diri sendiri sudah tercerahkan, namun pencerahan ini haruslah disahkan oleh
guru, yakni guru dari si murid; guru akan mensahkan pencerahan yang dicapai
oleh dirimu, membuktikan bahwa apa yang anda ucapkan, pencerahan yang anda
capai adalah benar adanya, anda telah benar-benar mencapai pencerahan. Kalau
tidak ada guru yang mensahkannya, tidak ada orang yang mengetahuinya.
Saat
sekarang ini, apabila kita mempelajari satu judul sutra, setelah membaca isi
sutra sebanyak seribu kali, lalu mencapai pencerahan, tetapi tidak berhasil
mencari guru atau orang lain yang bisa membuktikan pencerahan kita, maka kita
bisa mencari insan tempo dulu untuk mensahkannya, bagaimana caranya?
Carilah
penjelasan sutra, bandingkan penjelasan sutra yang ditulis oleh insan tempo
dulu, dengan apa yang kita tercerahkan, apakah serupa atau tidak; jika sama,
maka ini adalah pengesahan, anda adalah murid dari insan jaman dulu. Ini adalah
nyata adanya,
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6
Januari 2016
中國古老的教學法就是從這個道理上產生的,叫你「讀書千遍,其義自見」,書是不是老師教你的?不是。怎麼通的?自己通的。自己雖然通了,經過老師印證,就是老師的學生;他給你印證,證明你說的、悟的沒錯,真的開悟了,他就是你的老師。沒有人證明不知道。現在我們如果學一部經,念上一千遍之後有悟處,找不到人印證,找古人印證,就是什麼?找註解,看古人註解裡頭所說的跟我悟的是不是一樣;一樣,他印證了,你就是古人的學生。你要是學《華嚴》,看《華嚴經》有悟處,清涼大師給你印證,你就是清涼的學生;李長者給你印證,那你是李長者的學生,這是真的,可不是假的。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第二九九集) 2016/1/6
Saya
membaca kitab klasik yang ditulis oleh para insan suci dan bijak tempo dulu, saya
menemukan bahwa isinya tidak berbeda dengan Ajaran Buddha. Lantas siapa yang
mengajari insan suci dan bijak ini? Tidak ada yang mengajarinya.
Buddha
Sakyamuni, tidak ada yang mengajariNya, lantas darimana pula sutra yang
dibabarkanNya selama 49 tahun, Beliau belajar darimana? Semua ini mengalir
keluar dari Jiwa Sejati (Jiwa KeBuddhaan). Ajaran semua Buddha adalah sama,
setiap insan memiliki jiwa sejati, asalkan anda berhasil mengenyahkan
rintangan, maka jiwa sejati akan mengalir keluar.
Kebenaran
yang mengalir keluar dari jiwa sejati adalah sutra sejati, tidak berbeda dengan
sutra yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni, juga takkan ada bedanya dengan
ajaran Konfusius. Sama halnya pula dengan Konfusius, belajar tanpa guru.
Jaman
sekarang ini, kita harus menempuh jalur seperti ini, saat kini tidak ada guru,
bahkan kalyanamitra juga tidak ada, kita harus menjalani jalan begini. Lantas
bagaimana cara kita menelusurinya? Yakni dengan kejujuran dan ketulusan,
seperti yang dikatakan oleh Master Yin Guang “Dengan membangkitkan satu bagian
ketulusan dan rasa hormat, maka akan memperoleh satu bagian manfaat, demikian
pula dengan membangkitkan sepuluh bagian ketulusan dan rasa hormat, maka akan
diperoleh sepuluh bagian manfaat”.
Tanpa
ada ketulusan dan rasa hormat, maka takkan bisa memperoleh manfaat apapun, ketulusan
dan rasa hormat barulah terjalin dengan hati sejati, bila tidak demikian maka
akan menimbulkan rintangan. Maka itu untuk mempelajari Ajaran Buddha,
mempelajari kitab klasik insan suci, syarat yang paling penting adalah hati
sejati, takkan mengelabui diri sendiri dan orang lain.
Dengan
adanya ketulusan sepenuhnya barulah dapat menimbulkan mukjizat, inilah yang
diajari oleh Guru Li kepadaku. Seluruh Buddha Tathagata berhasil menemukan
kembali Jiwa Sejati, adalah dengan ketulusan sepenuhnya.
Pada
jaman dahulu kala, guru mendidik murid-muridnya, tak lain adalah berupaya
memunculkan ketulusan di hati murid-muridnya, dengan ketulusan sepenuhnya
barulah mendatangkan mukjizat. Kemudian menyuruh masing-masing murid untuk
menjelaskan isi klasik yang dibacanya kepada seluruh isi kelas, guru juga ikut
mendengarnya.
Setelah
selesai mendengarnya, bila penjelasan murid itu adalah betul, maka guru akan
menganggukkan kepala dan murid ini dinyatakan lulus dan tamat belajar.
Kemudian
guru akan mengujinya lagi, yakni dengan mengeluarkan kitab yang belum pernah
dibaca dan dipelajari si murid, lalu menyuruh si murid untuk menjelaskan isi
kitab tersebut, maka si murid juga akan menjelaskan dengan benar, bebas tanpa rintangan.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6
Januari 2016
我看古聖先賢的典籍,我發現的,跟大乘經佛所說的沒有兩樣。誰教他的?沒人教。釋迦牟尼佛沒人教他,四十九年講的那個經,他在哪裡學來的?自性流出來的。佛佛道同,每個人都有自性,只要你把障礙去掉,自性流出來的就是真經,跟釋迦牟尼佛所說的經、跟孔子老子所說的經完全相同,無師自通。我們現在得走這條路,現前沒有老師,善知識沒有了,走這個路。走這個路用什麼?就是用真誠,那就是印祖所說的「一分誠敬得一分利益,十分誠敬得十分利益」,沒有誠敬心得不到。真誠跟真心相應,不誠跟真心不相應,那造成障礙。所以學佛、學聖人的經教,最重要的一個條件就是用真,決定不能欺騙自己,更不能欺騙別人。誠與誠感應道交,所以「至誠感通」,這是李老師教給我的。一切諸佛如來,他之所以能明心見性,就是至誠,誠到極處,通了。古時候老師教書教學生,是要把他引導,讓他至誠出來,最後感通。然後叫他把所讀的這些書(經書)講給大家聽,講給同學聽,老師也在聽。聽完之後,同學覺得怎麼樣?好,講得對,老師也點頭,就畢業了,就通過了。你再做實驗,他沒學過的,從來沒讀過的書,你拿給他看,你讓他講給你聽,他講得頭頭是道,沒障礙。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第二九九集) 2016/1/6