Saat
masih berusia muda, kami pernah meragukan pada hasil terjemahan sutra, mengapa
bisa timbul keraguan? Oleh karena saat masih duduk di bangku sekolah, ketika
mempelajari pelajaran Bahasa Mandarin Klasik, guru menyuruh kami
menerjemahkannya ke dalam Bahasa Mandarin Modern, kami sekelas ada lima orang
dan akhirnya hasil terjemahan kami berbeda-beda.
Maka
itu ketika mengikuti Upasaka Li Bing-nan belajar Ajaran Buddha, saya jadi
terpikir akan hasil terjemahan sutra Buddha, apakah hasil terjemahan tersebut
akurat tidak?
Kemudian
saya membawa keraguanku pergi bertanya pada Guru Li, Guru Li memberitahu
padaku, pada jaman dulu, setiap penerjemah yang bisa memasuki ruang tempat
penerjemahan sutra, maka orang ini bukanlah orang awam, melainkan praktisi yang
telah mencapai tingkatan kesucian.
Mereka
yang terlibat dalam pekerjaan menerjemah sutra, paling tidak sudah mencapai
tingkatan kesucian Anagami ke atas, jadi para Arahat dan Bodhisattva yang
datang langsung untuk mengerjakan penerjemahan sutra, dan bagian pengeditan
atau yang melakukan pekerjaan paling akhir adalah Bodhisattva Dharmakaya.
Jadi
semuanya adalah Mereka yang telah menemukan kembali jiwa sejatiNya, mencapai
pencerahan tertinggi, jadi harus diperiksa terlebih dulu oleh Mereka, barulah
boleh diedarkan.
Jadi
takkan seperti orang jaman modern, menerjemahan sutra sesuka hati, mereka ini
hanyalah orang awam, kesalahan terjemahannya pasti ada, mustahil kalau tidak
ada.
Tetapi
apabila diterjemahkan oleh tingkatan kesucian Anagami ke atas, maka takkan
terjadi kesalahan, apalagi pada tahapan terakhir harus melalui proses
pengeditan atau pemeriksaan, dan ini dilakukan oleh Bodhisattva Dharmakaya, para
praktisi senior seperti Tripitaka Master Kumarajiva, Tripitaka Master Hsuan-tsang,
Mereka ini merupakan pemeriksa, jadi bagaimana mungkin ada kesalahan? Mereka
harus bertanggungjawab.
Apabila
saat menerjemahkan sutra, ada satu kata saja yang salah diterjemahkan, maknanya
jadi tidak betul lagi, maka harus memikul akibatnya, dosa ini amatlah berat.
Jadi
kita haruslah memahaminya dengan jelas, barulah terhadap ajaran sutra bisa membangkitkan
keyakinan hati.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 23 Mei 2016
經典的翻譯,我們年輕時候有懷疑。為什麼懷疑?我們在學校念書,念古文,老師叫我們把古文翻成白話文,我們四、五十個同學,每個人都翻一篇,沒有兩個人相同的。所以我們就聯想到佛經當年翻譯,這些翻譯的人會不會翻錯?我把這樁事情向李老師請教,李老師告訴我,凡是進入譯場裡面的人,都是修行證果的人。參加翻譯的,三果以上,比阿羅漢低一級,三果阿那含,最低是阿那含,三果聖人。羅漢、菩薩他們來動手翻譯,最後決定的,決定取捨,或者幫你修訂,最後定稿的人都是法身菩薩。那就是統統都是明心見性、大徹大悟,要經過他們看過才能流通,他們沒有看過不可以流通,這是取信於後人。不像現在,現在拿去翻譯,都是凡夫,凡夫翻錯了當然有,不可能沒有。三果以上就不可能有,還要經過最後通關的,法身菩薩把關,祖師大德,像鳩摩羅什、玄奘大師,這些都是把關的人,怎麼會有錯誤?他們要負責任。經裡頭翻錯一個字,意思不對了,要背因果的,那個罪很重。所以像這些我們都應當要知道,我們對於經典才能產生信心。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第三三八集) 2016/5/23