Saya tidak pernah menabhiskan dan menerima murid,
maka itu ada yang bertanya padaku, apakah anda mempunyai murid? Saya jawab
tidak ada, saya cuma mempunyai pendengar ceramah. Terutama 20 tahun belakangan
ini, saya memberi ceramah dengan menggunakan media internet dan televisi
satelit. Maka itu pendengar ceramah jadi banyak, mereka mengenaliku, tapi saya
tidak mengenali mereka, barulah saya mempunyai waktu luang dan keleluasaan.
Ini saya pelajari dari Master Yin Guang, beliau
juga tidak menerima murid, mengapa demikian? Ini adalah jaman berakhirnya
Dharma, sifat orang sekarang tidak serupa orang tempo dulu, akar kebajikan dan
berkah kebajikan serta jalinan jodoh yang dimiliki orang sekarang juga sudah
tak sebanding dengan praktisi jaman dulu, kalau anda berani menabhiskan, maka
harus bertanggungjawab.
Maka itu sepanjang hidupku cuma punya rekan
belajar, bersama-sama melatih diri dan belajar Buddha Dharma, bersama-sama
belajar Ajaran Sukhavati, sama sekali tidak berani menabhiskan orang. Kalau dia
mau berhasil, sebaiknya mengandalkan praktisi senior jaman dulu sebagai
gurunya, ini juga diajari Upasaka Li Bing-nan padaku.
Terkecuali kalau kita memang sudah berhasil,
memiliki jalinan jodoh yang bagus, boleh-boleh saja; sebaliknya kalau kita
tidak mempunyai jalinan jodoh, tidak punya vihara, diri sendiri saja harus
berkelana, maka hal ini tidak boleh dilakukan.
Sepanjang hidup ini yang penting bisa mewujudkan
kebahagiaan belajar Buddha Dharma dan kebahagiaan memberi ceramah Dharma, maka
ini sudah cukup. Apakah murid bisa berhasil atau tidak, tergantung apakah bisa
memenuhi tiga persyaratan yakni tulus dan jujur, melatih diri sesuai dengan
ajaran sutra dan mengamalkannya dengan serius, dengan demikian pasti bisa
berhasil.
Master Yin Guang sepanjang hidup tidak mempunyai
vihara, jadi saya meneladani beliau, mengapa demikian? Kalau punya vihara, anda
harus mengurus orang lain, menangani masalah, mengurus keuangan, anda harus
kenyang memikul beban pikiran. Apakah anda masih bisa bersukacita? Mustahil.
Perasaan sukacita sangat membantu kehidupan
manusia, menjalani hidup dalam sukacita maka tidak mudah menjadi tua dan
lemah, tapi sebaliknya sehat dan panjang umur. Setiap niat pikiran yang timbul
adalah demi orang lain dan Dharma sejati (Saddharma).
Buddha Sakyamuni sepanjang hidupNya tidak memiliki
vihara, Sang Buddha menerima siswa, oleh karena pada saat itu masih banyak
orang yang memiliki akar kebajikan yang mendalam dan tebal; sedangkan hari ini
orang yang memiliki akar kebajikan yang mendalam dan tebal, jumlahnya sudah
terlampau sedikit.
Mereka yang ikut denganku, baru satu atau dua tahun
saja sudah pergi, jumlahnya amat banyak. Setelah melihat hal ini, apakah saya
masih berani menabhiskan murid? Tidak menerima murid adalah pilihan yang tepat.
Kita mesti meneladani Master Hai Xian, menfokuskan
pikiran melafal Amituofo berkesinambungan tak terputus, kelak saat ajal
menjelang, tidak perlu orang lain datang membantu melafal Amituofo, serupa
dengan Master Hai Xian, saya sendiri melafal Amituofo dan terlahir ke Alam
Sukhavati. Beliau adalah teladan yang baik.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10
Oktober 2016
沒有給人剃度,所以人問我,你有沒有弟子?沒有,只有聽眾。尤其是最近二十年,我們用網路、用衛星電視,這個工具好。所以,聽眾很多,他認識我,我不認識他,我才有清閒自在。這是我學印光大師,印光大師一生沒有給人剃度過,為什麼?這是釋迦牟尼佛的末法,人的根性不如過去,善根福德因緣都不能跟古人比,你要剃度你要負責任。所以我這一生只有同修,我們共同來修學佛法,共同來學習淨宗,不敢給人剃度。他要能成就,依古人為師就好,這也是李炳南老居士教我的。我們自己真能成就,真有這個緣分,可以;我們沒有這個緣分,沒有寺廟,沒有道場,到處流浪,所以這個事情不能做。我們要自己這一生當中,真正過到諸佛菩薩、古聖先賢這讀書樂、教學樂,就好。學生能不能成就,實在講,只要你具足老實、聽話、真幹,你肯定有成就。
印光大師一生沒道場,這是我跟他學的,為什麼?有道場你要管人、你要管事、你要管錢,就完了,你能不生煩惱嗎?你能天天法喜充滿嗎?做不到。喜樂對人有真正幫助,人一生快樂,喜樂,不容易衰老,健康長壽,念念為人、為正法。釋迦牟尼佛一生沒有道場,他可以收徒弟,那個時候善根深厚的人多;今天善根深厚的人太少了。跟我,真正發了大心,跟著我,跟個一年、二年走了,很多。我看到這個情形,我還敢給人剃度嗎?不給人剃度這正確的。我們要學海賢,這一句佛號認真好好的把它去念,將來往生,不必要人助念,跟他一樣,我自己念佛就走了。這是我們的好榜樣。
文摘恭錄 — 二O一四淨土大經科註 (第三八一集) 2016/10/10