Enam akar atau enam landasan indria (mata, telinga, hidung, lidah,
tubuh, pikiran), enam akar ini terhadap enam kondisi luar ((rupa, suara,
bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), hendaknya menuruti jodoh.
Sedangkan melawan jodoh alias memaksakan kehendak, adalah menuruti
pemikiran atau kehendak diri sendiri, umpamanya hari ini saya ingin melihat
apa, hari ini saya ingin mendengar apa, hari ini saya ingin makan apa, anda
sedang berpikir, dari mana munculnya pemikiran begini? Dari hati loba.
Ketamakan (lobha), kebencian (dosa), kebodohan (moha), keangkuhan dan
kecurigaan adalah klesa (kekotoran batin), pikiran anda sudah kabur bersama
kekotoran batin. Apa yang tidak suka didengar maka membencinya, semuanya adalah
kekotoran batin.
Jadi harus belajar, ketika enam akar mengadakan kontak dengan enam
kondisi luar, mampu melihat dengan jelas, mendengar dengan jelas, berpikir
dengan jernih, ini adalah kegunaan dari prajna (kebijaksanaan).
Apabila ketika enam akar mengadakan kontak dengan enam kondisi luar,
malah timbul hati loba, ingin memilikinya, menguasainya, mengendalikannya, ini
adalah menciptakan karma, karma baik membuahkan kelahiran di tiga alam bajik,
karma buruk mengakibatkan jatuh ke tiga alam rendah.
Niat pikiran yang timbul adalah menciptakan karma buruk, anda tidak
sanggup menahan godaan luar, sehingga membuat kesalahan. Orang yang memiliki
kekotoran batin yang masih ringan, mudah kembali ke jalan yang benar, dia akan
menyadari kesalahannya, dia akan menyesalinya, segera kembali ke jalan yang
benar, maka ini masih bisa diselamatkan, Buddha dan Bodhisattva akan menuntun-nya.
Sedangkan orang yang kekotoran batinnya berat, maka akan segera dibawa
kabur oleh godaan, sudah tidak bisa ditolong lagi, apa alasannya? Dia tidak
bisa kembali ke jalan yang benar. Meskipun dia juga memberi ceramah Dharma,
tapi tiap hari menambah lobha, dosa dan moha, dia tidak mengembangkan sila,
samadhi dan prajna, bahkan masih menggunakan akal muslihat untuk menghiasi dirinya
sendiri.
Samarannya ini bisa mengelabui orang awam, tapi tidak bisa membohongi
orang yang melatih diri, begitu orang yang melatih diri melihat dirinya,
langsung tahu ternyata tidak bernilai sama sekali.
Ada pula praktisi yang belum memperoleh kemajuan batin, sehingga masih
bisa dipengaruhi kondisi luar, yakni masih terpengaruh oleh pujian dan cercaan,
maka ini akan mengundang masalah besar, maka itu diri sendiri harus menggenggam
arah dan tujuan, jangan sampai menyimpang.
Menfokuskan pikiran melafal Amituofo, saya belajar satu sutra, saya
mendengar satu topik ceramah, setelah berhasil mencapai pencerahan barulah saya
berinteraksi dengan kondisi luar. Mengapa harus demikian? Oleh karena anda baru
mampu mengamati apakah dia itu benar atau sesat, apakah dia itu asli atau
palsu.
Kalau belum memiliki kemampuan untuk membedakan hal ini, sebaiknya
janganlah berinteraksi. Sedikit mendengar dan sedikit berinteraksi dengan
kondisi luar adalah demi melindungi sebutir hati yang suci, meneladani Master
Hai Xian.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 Oktober 2016
六根,六根不向外攀緣,隨緣。攀緣是自己想,我今天想看什麼,我想聽什麼,我今天想吃什麼,你有想,想從哪裡來的?貪心出來的。貪瞋痴慢疑是煩惱,跟煩惱掛鉤了。不喜歡的想排斥,統統是煩惱。一定要學會,六根在六塵境界上,看得清楚、聽得清楚,意根想得清楚,那是自性般若智慧起作用。六根接觸六塵境界動了貪心,想佔有、想控制,那就造業,善業感三善道,惡業感三惡道。起心動念在造業,你禁不起外面誘惑,做錯事情。煩惱輕的人會回頭,他知道錯了,知道懺悔,回頭,這個還能有救,佛菩薩還是攝受他。煩惱重的,被牽跑了,沒救了,為什麼?他回不了頭。即使弘法利生,講經教學,天天增長貪瞋痴,他不增長戒定慧,他還要為自己用一些巧妙的手段來掩飾。其實這種掩飾能騙凡夫,不能騙修行人,修行人一看,你一文不值。
有些修行人,功夫還沒有提升上去,還會受外界的影響,這些讚歎、毀謗,讚歎以為是真的,毀謗以為是假的,還會受這個影響,而且這種現象很普遍,很麻煩。這怎麼辦?這需要自己掌握著方向,不能有偏差。一向專念,我學一部經,我聽一部經,聽到自己有一點悟處之後,我再接觸外面。為什麼?你有能力辨別,他是正他是邪,他是真他是假。沒有能力辨別的時候,我們少接觸,好!少聽少聞少接觸,保護自己,學海賢老和尚。
文摘恭錄 — 淨土大經科註(第四回) (第三八二集) 2016/10/18
“Tiga Berkah Karma Suci” terdiri dari 3 berkah dan 11 butir, yaitu :
Berkah pertama :
1. Berbakti pada ayahbunda
2. Menghormati guru dan senior
3. Berwelas asih tidak membunuh
4. Mengamalkan Sepuluh Kebajikan
Berkah pertama ini mengajari kita menjadi manusia
yang seutuhnya, maka itu akar dari Buddha Dharma adalah berbakti pada ayahbunda
dan menghormati guru. Ayahbunda dan guru merupakan dua peranan yang penting
dalam kehidupan seorang manusia, sehingga tidak boleh dilupakan.
Berwelas asih tidak membunuh, mengamalkan Sepuluh
Kebajikan, apakah kita ada melakukannya? Kalau memang tidak suka kehadiran
semut dan serangga kecil, bolehlah diusir saja, tapi janganlah sampai
membunuhnya, oleh karena tidak ada yang menjatuhkan vonis hukuman mati ke atas
diri mereka, semua makhluk memiliki hak untuk hidup. Jadi empat butir ini mesti
bisa diamalkan oleh para Dewa dan Manusia.
Berkah kedua :
5. Menerima dan mengamalkan Trisarana
6. Mematuhi sila
7. Tidak melanggar tata krama
Tak peduli orang awam maupun anggota Sangha juga
mesti bisa mengamalkan Trisarana. Pemikiran dan pemahaman kita, niat pikiran
kita yang muncul, ucapan dan tindakan, harus terjalin dengan sila.
Dasa
Kusala Karma atau Sepuluh Kebajikan adalah sila dasar, yakni :
Perbuatan
yang dilakukan melalui tubuh jasmani (Kaya-kamma) :
1. Tidak membunuh
2. Tidak mencuri
3. Tidak melakukan perbuatan asusila
Perbuatan
yang dilakukan melalui ucapan (Vaci-kamma) :
4. Tidak berbohong
5. Tidak menfitnah atau mengadu domba
6. Tidak mengucapkan kata-kata
rayuan atau membujuk
7. Tidak mengucapkan kata kasar
Perbuatan
yang dilakukan melalui pikiran (Mano-kamma) :
8. Alobha (tidak tamak)
9. Adosa (tidak benci)
10.Amoha (tidak dungu)
Sepuluh
Kebajikan ini merupakan sila dasar, baik umat awam maupun anggota Sangha juga
harus bisa mengamalkannya. Andaikata “Tiga Berkah Karma Suci” ini dapat
diamalkan dengan sempurna, maka betapa bahagianya dirimu, rumah tangga anda
jadi indah sempurna, karir sukses, masyarakat sejahtera, dunia damai selalu.
Berkah
ketiga:
8. Membangkitkan Bodhicitta
9. Yakin pada Hukum Karma
10. Membaca Sutra Usia Tanpa Batas
11.Menasehati orang lain agar ikut
belajar Ajaran Sukhavati
Apa yang
dimaksud dengan Bodhicitta? Sekitar 30 atau 40 tahun yang silam saya pernah mendefinisikannya
sebagai “tulus, suci, setara, tercerahkan, maitri karuna”.
Memperlakukan
orang lain dengan ketulusan hati, tiada kepura-puraan, oleh karena hati yang
munafik adalah hati khayal, takkan bisa keluar dari enam alam tumimbal lahir.
Ketulusan
adalah unsur utama dari Bodhicitta, ditampilkan keluar sebagai suci dan setara,
sedangkan tercerahkan dan maitri karuna adalah kegunaan dari Bodhicitta; ini
akan membantumu tercerahkan, setelah tercerahkan akan bermaitri karuna, lalu
ditampilkan keluar sebagai maitri karuna menyelamatkan semua makhluk, saya
telah berhasil dan semoga semua makhluk juga bisa berhasil.
Kalau
saya tidak berhasil maka saya berharap agar orang lain bisa berhasil dan
melampaui diriku, saya membantunya mencapai KeBuddhaan dulu, semoga kelak saat
daku menjelang ajal, dia akan datang membantuku.
Jadi
jangan malah sirik, juga janganlah menghambat orang lain. Iri hati dan
merintangi orang lain, sesungguhnya adalah menghalangi diri sendiri, masalah
ini sungguh besar. Maka itu jadi orang itu harus berlapang hati, bukan saja
bisa memaafkan, malah harus mengerahkan segenap kemampuan untuk membantu orang
lain, berharap agar semua orang bisa berhasil. Saya sendiri juga ikut menikmati
keberhasilannya, ini merupakan hal yang pasti.
Yakin
pada Hukum Karma, melafal Amituofo adalah benih sebab, mencapai KeBuddhaan
adalah buah akibat. Lantas apakah kita yakin? Tidak, kenapa dibilang tidak
percaya? Oleh karena kita tidak sudi melafal Amituofo.
Lantas
siapa pula yang percaya? Master Hai Xian percaya. Beliau benar-benar telah
membangkitkan Bodhicitta, membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, inilah
Bodhicitta. Bodhi adalah pencerahan, Master Hai Xian telah tercerahkan,
terlahir ke Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan.
Butir
terakhir adalah “Membaca Sutra Usia Tanpa Batas, mengajak orang lain agar ikut
melafal Amituofo”,
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 18 Oktober 2016
淨業三福三條,第一個「孝養父母,奉事師長,慈心不殺,修十善業」,頭一條。這一條是大乘佛法教我們做人的道理,你才像個人。所以佛法的根是孝親尊師,孝用父母做代表,敬用老師做代表。這是中國古時候,一個人在一生當中最尊敬的兩個人,父母、老師,念念不忘。用他們做代表,擺在第一句。慈心不殺,修十善業,我們有沒有做到?連個小蚊蟲螞蟻都不忍心殺害牠。牠來咬我,大方一點就布施供養牠一頓飯,要是不願意,不願意揮手把牠趕走,不能一巴掌把牠打死,牠沒有死罪。小地方看。走路看地上,怕有螞蟻、小昆蟲,修十善業。這四句話是佛教人,教人天兩道必須要修學的,上品十善生天,中品十善人道,下品十善阿修羅,三善道。從這裡扎根,學佛從這兒學起。
從這裡再提升到第二,第二就學佛,「受持三皈,具足眾戒,不犯威儀」。這第二裡頭有三句,學佛,無論在家出家一定要受持三皈。我們的思想、我們的見解,我們的起心動念、言語造作,一定要與戒律相應。十善是根本戒,身,不殺生、不偷盜、不邪淫,無論在家出家要遵守;口業,最容易犯的,所以有四句,口業是不妄語、不兩舌、不惡口、不綺語,四條;意業,不貪、不瞋、不痴。這十善是根本戒,包括在家出家統統都要遵守,沒有十善業道,三皈五戒你做不到。所以,第一善做到了,你才能接受第二,皈依佛、皈依法、皈依僧,是我們的依靠,是我們的榜樣。佛弟子無論在家出家都能夠遵守,你說這個社會多好!統統具足了,就是淨業三福都具足,你多快樂,你多幸福,你的家庭美滿,事業成功,社會安定,世界和平,就這樣做到的。這一條是小乘,是入佛門。
第三福是大乘,是提升,向上提升了,是佛的真實弟子,「發菩提心,深信因果」。什麼是菩提心?在三、四十年前我在美國的時候,提出來「真誠、清淨、平等、正覺、慈悲」,十個字,這就是菩提心。真誠,用真誠心生活,用真誠心做人,用真誠心接物,用真誠心學佛。不能用假心,妄心不行,妄心是六道輪迴心,出不了輪迴,不會成就的。我跟大家講菩提心講這十個字,真誠是菩提心的本體;清淨、平等是菩提心的樣子,相,菩提心的相,心地清淨平等;正覺、慈悲是菩提心的作用,它能幫助你開悟。開悟之後,慈悲,表現在外面,慈悲,慈悲就是要教化眾生,我成就了,希望人人都成就。我達不到的目標,希望別人超過我,我幫助他先成佛,希望他將來我往生的時候他來幫助我,好!不能嫉妒,不能障礙。嫉妒障礙,障礙別人實際上障礙自己,那個問題可大了。所以做人要包容,不但要包容,要全心全力幫助人,希望人人都能成就,我自己也沾光,這正確的。
深信因果,這句話擺在第三,大乘菩薩。我們要不要信因果?淨業三福這句話,我搞了好多年才搞明白,為什麼?我們凡夫都相信因果報應,菩薩怎麼還要教深信因果?把我們搞糊塗了。大概總是六、七年我們才恍然明白,這個因果不是普通的因果,普通的因果,菩薩哪有不信?這個因果是念佛是因、成佛是果。你看,我們有沒有相信?沒信,為什麼?不肯念佛,就是不信。誰相信?海賢老和尚相信。他真的是發菩提心,發心求生極樂世界,就是菩提心。菩提是覺悟,他真正覺悟了,往生極樂世界真能成佛。而且自己這一生,真有把握可以做得到。其他的法門不行,不能帶業往生,這個法門是帶業往生。自己縱然幹了五逆十惡都不怕,只要相信有極樂世界,相信有阿彌陀佛,相信阿彌陀佛四十八願度眾生,只要信、願、持名,個個人都能去。蓮池、蕅益大師告訴我們的,看看《疏鈔》、看看《要解》就明白了。所以這個因果不是一般因果,念佛是因,成佛是果,要相信這個。然後「讀誦大乘,勸進行者」,到讀誦大乘,全是自利,後面這一句,自利之後要利他。
文摘恭錄 — 淨土大經科註(第四回) (第三八二集) 2016/10/18